Langsung ke konten utama

Lagu "Laki-laki kardus". Pantaskah digemari anak-anak?


  • Era 90-an adalah masa kejayaan lagu anak-anak. Sebut saja sederet penyanyi anak terkenal waktu itu, seperti: Chikita Meidy, Maissy Pramaisshela, Geofanny Tambunan, Saskia, Tasya Kamila, Agnes Monica dan Leony. Di masa itu anak-anak bisa dibilang sangat dimanjakan, setiap hari mereka bisa puluhan kali mendendangkan lagu-lagu kesayangan dari penyanyi favorit mereka.
  • Lagu anak-anak di era 90-an juga sarat pendidikan moral, lagu-lagu anak pada masa itu bukan hanya sebagai sarana hiburan semata, tetapi juga sebagai sarana penyampaian edukasi yang sangat positif. Para penciptanya juga bukan orang-orang sembarangan, sebut saja: Ibu Sud, Ibu Kasur, Pak Kasur, A.T Mahmud, dan Daljono.
  • Namun, waktu terus berjalan dan era keemasan lagu anak-anak makin lama semakin pudar. Anak-anak di zaman sekarang sudah sangat jarang mendengarkan lagu anak-anak, bahkan mereka lebih sering mendengarkan dan menyanyikan lagu-lagu romantis dari band-band orang dewasa yang seharusnya belum cocok untuk usia mereka.
  • Sedih sekali tentunya melihat fenomena semacam ini. Dunia anak-anak yang seharusnya penuh dengan keceriaan, rasa ingin tahu dan impian kini telah berubah total. Ditambah lagi, belakangan muncul sebuah lagu yang sangat jauh dari rasa pantas dinyanyikan oleh anak-anak, bahkan syair lagu yang ada sama sekali tidak mendidik dan berbahaya bagi perkembangan emosional mereka.
  • Lagu yang dimaksud berjudul "laki-laki kardus", Anda bisa menyaksikannya langsung melalui video berbagi Youtube, berikut ini:
  • Setelah menyaksikan lagu tersebut, bagaimana kira-kira tanggapan Anda sebagai orangtua? Apa yang Anda rasakan jika lagu semacam itu sampai didengar oleh putra-putri Anda dan mereka menyanyikannya dengan riang?
  • Miris, itu menurut saya. Anak-anak zaman sekarang bisa dikatakan tengah mengalami krisis keteladanan. Pencipta lagu "laki-laki kardus" sama sekali tidak memikirkan dampak dari lagu ciptaannya tersebut bagi perkembangan psikologi anak-anak.
  • Unsur eksploitasi anak juga sangat kental dalam lagu tersebut. Penyanyi "laki-laki kardus" diketahui bernama Nova Rizqi Romadhon, saat menyanyikan lagu tersebut Nova berusia sekitar 13 tahun dan masih duduk di bangku sekolah dasar.

  • Pelajaran bagi orang dewasa
    • Anak-anak perlu dilindungi dari hal-hal yang dapat merusak mental dan psikologi mereka. Orangtua harus bisa memberikan edukasi yang benar berkaitan dengan lagu-lagu yang boleh mereka dengar serta nyanyikan.
    • Dunia maya saat ini menyumbang pengaruh paling besar bagi perkembangan psikologi anak-anak. Orangtua seharusnya tidak boleh tinggal diam ketika menemukan sesuatu yang berbahaya bagi mereka.
    • Menyadari bahwa lagu "laki-laki kardus" mendapat gunjingan dari masyarakat luas. Nova, kedua orangtuanya dan Ahmad Sawedi sebagai pencipta lagu, akhirnya mengunggah permohonan maaf mereka kepada masyarakat secara langsung:
    • Akhir kata, semoga anak-anak selalu memperoleh pendidikan moral dan etika yang benar sesuai dengan usia mereka. Jangan pernah hancurkan dunia anak-anak karena ego orangtua ingin mengejar materi dan ketenaran semata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya belajar, karena saya...

Saya belajar, karena saya... Saya belajar, bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain mencintai saya… Saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang saya cintai… Saya belajar, bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya… Saya belajar, bahwa orang yang saya kira adalah orang yang jahat, justru adalah orang yang membangkitkan semangat hidup saya serta orang yang begitu perhatian pada saya…. Saya belajar, bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh walau dipisahkan oleh jarak yang jauh. Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati… Saya belajar, bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak mencintai saya…. Saya belajar, bahwa sebaik-baiknya pasangan itu, mereka pasti pernah melukai perasaan saya, dan untuk itu saya harus memaafkannya…. Saya belajar, bahwa saya harus belajar mengampuni diri sendiri dan oranglain, kalau tidak mau ...

Momen-momen paling 'WOW' ketika menjadi orangtua baru

Menikah dan kemudian memiliki anak menjadi harapan besar setiap orang, sebab dengan hadirnya seorang anak hidup akan terasa lebih lengkap dan memiliki arah tujuan yang jelas. Inilah yang terjadi dalam kehidupan saya, tak lama setelah menikah Tuhan benar-benar mengabulkan permohonan kami, dalam waktu dekat kami akan segera menjadi orangtua. Kini, seorang putra telah lahir di tengah-tengah rumah tangga kami, bayi yang sehat dan menggemaskan, kami benar-benar dibuat jatuh cinta oleh kehadirannya. Melalui artikel ini saya ingin berbagi pengalaman kepada Anda momen-momen paling membahagiakan menjadi orangtua baru. Bagi Anda para orangtua mungkin hal ini tidak terlalu menarik, tapi bagi calon orangtua baru semoga artikel ini makin membuat Anda penasaran dan lebih bersemangat menanti kehadiran buah hati Anda. 1. Mengantar istri periksa sebulan sekali Hampir tiap awal bulan saya terpaksa meminta izin dari tempat kerja untuk mengantar istri memeriksakan kehamilannya. Ini merupakan pe...

7 cara terbaik memulai hari dengan positif

Letih, lesu, badan lemas dan kurang bertenaga, pernahkah Anda mengalami hal tersebut? Pernahkah Anda memikirkan cara bagaimana supaya kejadian tersebut tidak terjadi berulang kali, setiap hari? Salah satu cara paling sederhana untuk mengatasi perasaan tersebut adalah dengan menanamkan sugesti positif dalam pikiran sebelum mengawali hari. Ini penting, ibarat sebuah mesin, tubuh butuh melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum diajak memulai beraktivitas. Nah, berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan di pagi hari. Semoga dengan rutin melakukannya, maka rasa letih, lesu, badan lemas, dan kurang bertenaga tidak lagi Anda rasakan. 1. Berdoa Bangun tidur dan bisa menghirup napas di pagi hari merupakan karunia besar dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Atas kasih dan kemurahan-Nya ini, bersyukurlah selalu dengan memulai hari lewat doa. Lakukan hal ini dengan sukacita sebagai kewajiban, dan bukan sebagai kebiasaan maupun keterpaksaan. 2. Olahraga ringan Tinggal di perkotaa...