Langsung ke konten utama

8 alasan mengapa seseorang menunda untuk memiliki momongan

  • Anak adalah pusaka keluarga, seorang anak dalam sebuah keluarga dapat merupakan berkat bagi keluarga tersebut. Namun, ketika ada banyak orang berusaha ingin segera memiliki momongan, beberapa justru menunda dengan berbagai alasan yang kadang tidak masuk akal.
    Sebut saja Robi, sahabat saya sejak masih duduk di bangku SMA. Robi dan istri saat ini telah menikah sekitar 3 tahun, tetapi semenjak menikah - hingga sekarang - mereka berusaha menunda memiliki momongan. Tidak sedikit keluarga dan sahabat berusaha mengklarifikasi keputusan mereka tersebut dan lagi-lagi jawaban yang mereka utarakan tetaplah sama, "Nanti!".
    Di sekitar kita ada banyak orang memiliki pola pikir yang sama dengan sahabat saya Robi, bahwa memiliki anak terkadang bukan menjadi prioritas utama mereka setelah menikah. Namun, apa benar bahwa kesibukan menjadi alasan utama seseorang menunda segera memiliki momongan, atau ada alasan-alasan lain yang lebih mendasari? Dari beberapa sumber saya menemukan alasan-alasan mengapa seseorang melakukan hal tersebut, di antaranya:
  • 1. Alasan ekonomi

    Alasan ekonomi menjadi alasan yang kerap dilontarkan para suami istri untuk segera memiliki momongan. Mereka berharap bahwa dengan kondisi ekonomi yang baik anak yang akan dilahirkan nantinya dapat dibesarkan dalam keadaan layak dan tercukupi kebutuhan hidupnya.
  • 2. Alasan kesibukan

    Banyak orangtua zaman sekarang baik pihak pria maupun wanita sama-sama bekerja. Mereka khawatir jika memaksakan diri segera memiliki momongan, maka buah hati mereka akan kurang mendapatkan perhatian serta kasih sayang.
  • 3. Alasan kedewasaan

    Banyak pria dan wanita menikah dengan tingkat kedewasaan yang masih rendah. Meskipun telah menikah, tapi mereka masih ingin hidup dan beraktivitas layaknya para remaja tanpa perlu repot-repot memikirkan mengurus kebutuhan anak.
  • 4. Tidak ingin istirahat terganggu

    Merawat anak apalagi jika ia baru lahir butuh perhatian ekstra. Anak yang baru lahir belum mampu membedakan mana siang dan malam, hal inilah yang kerap menyusahkan orangtua jika tiba-tiba ia terbangun di malam hari. Alasan tidak ingin istirahat terganggu didukung sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh Ergoflek, di mana pada masa awal memiliki bayi para orangtua rata-rata kehilangan 1500 jam istirahat pada 12 bulan pertama kehidupan buah hatinya.
  • 5. Masih sangat menikmati kebersamaan sebagai suami dan istri

    Ada beberapa pasangan mengaku bahwa dengan hadirnya anak terlalu cepat, maka akan mengurangi kemesraan dalam hubungan mereka. Kadang, para pasangan ini juga khawatir anak-anak akan membawa kekacauan dalam rumah tangga mereka.
  • 6. Masih belum suka anak-anak

    Ada beberapa orang mengaku bahwa dirinya masih ketakutan memegang bayi yang baru lahir, lainnya mengaku jijik jika harus membersihkan kotoran bayi yang baru BAB. Alasan-alasan inilah yang membuat mereka menunda untuk segera memiliki momongan.
  • 7. Takut bentuk tubuh berubah

    Pada wanita perubahan bentuk tubuh selama kehamilan adalah hal yang normal. Namun, bagi beberapa wanita kadang perubahan bentuk tubuh selama hamil bisa sangat mengerikan, mereka takut bentuk tubuh yang berubah drastis akan membuat mereka tidak menarik lagi, sehingga bisa berpengruh pada karier atau tuntutan aktivitas lainnya.
  • 8. Alasan kesehatan

    Beberapa orang dengan kondisi kesehatan yang kurang baik sengaja dilarang untuk memiliki momongan, sebab dikhawatirkan anak yang dilahirkan akan terinfeksi, cacat permanen atau jika tidak dapat membahayakan keselamatan ibu yang mengandung. Beberapa penyakit yang berkaitan dengan hal tersebut di antaranya: HIV dan AIDS, tekanan darah tinggi akut, diabetes akut, epilepsi, penyakit jantung, sedang mengonsumi obat-obatan tertentu, dan sebagainya.
Sumber: www.keluarga.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya belajar, karena saya...

Saya belajar, karena saya... Saya belajar, bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain mencintai saya… Saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang saya cintai… Saya belajar, bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya… Saya belajar, bahwa orang yang saya kira adalah orang yang jahat, justru adalah orang yang membangkitkan semangat hidup saya serta orang yang begitu perhatian pada saya…. Saya belajar, bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh walau dipisahkan oleh jarak yang jauh. Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati… Saya belajar, bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak mencintai saya…. Saya belajar, bahwa sebaik-baiknya pasangan itu, mereka pasti pernah melukai perasaan saya, dan untuk itu saya harus memaafkannya…. Saya belajar, bahwa saya harus belajar mengampuni diri sendiri dan oranglain, kalau tidak mau ...

Momen-momen paling 'WOW' ketika menjadi orangtua baru

Menikah dan kemudian memiliki anak menjadi harapan besar setiap orang, sebab dengan hadirnya seorang anak hidup akan terasa lebih lengkap dan memiliki arah tujuan yang jelas. Inilah yang terjadi dalam kehidupan saya, tak lama setelah menikah Tuhan benar-benar mengabulkan permohonan kami, dalam waktu dekat kami akan segera menjadi orangtua. Kini, seorang putra telah lahir di tengah-tengah rumah tangga kami, bayi yang sehat dan menggemaskan, kami benar-benar dibuat jatuh cinta oleh kehadirannya. Melalui artikel ini saya ingin berbagi pengalaman kepada Anda momen-momen paling membahagiakan menjadi orangtua baru. Bagi Anda para orangtua mungkin hal ini tidak terlalu menarik, tapi bagi calon orangtua baru semoga artikel ini makin membuat Anda penasaran dan lebih bersemangat menanti kehadiran buah hati Anda. 1. Mengantar istri periksa sebulan sekali Hampir tiap awal bulan saya terpaksa meminta izin dari tempat kerja untuk mengantar istri memeriksakan kehamilannya. Ini merupakan pe...

7 cara terbaik memulai hari dengan positif

Letih, lesu, badan lemas dan kurang bertenaga, pernahkah Anda mengalami hal tersebut? Pernahkah Anda memikirkan cara bagaimana supaya kejadian tersebut tidak terjadi berulang kali, setiap hari? Salah satu cara paling sederhana untuk mengatasi perasaan tersebut adalah dengan menanamkan sugesti positif dalam pikiran sebelum mengawali hari. Ini penting, ibarat sebuah mesin, tubuh butuh melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum diajak memulai beraktivitas. Nah, berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan di pagi hari. Semoga dengan rutin melakukannya, maka rasa letih, lesu, badan lemas, dan kurang bertenaga tidak lagi Anda rasakan. 1. Berdoa Bangun tidur dan bisa menghirup napas di pagi hari merupakan karunia besar dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Atas kasih dan kemurahan-Nya ini, bersyukurlah selalu dengan memulai hari lewat doa. Lakukan hal ini dengan sukacita sebagai kewajiban, dan bukan sebagai kebiasaan maupun keterpaksaan. 2. Olahraga ringan Tinggal di perkotaa...