Mengikuti Tuhan harus menjadi keputusan terpenting yang
pernah Anda buat dalam hidup. Keputusan penting berikutnya adalah memutuskan
untuk hidup dengan seseorang yang dengannya Anda akan bersama-sama menjalankan
iman dan bisa mendukung Anda dalam pertumbuhan kerohanian. Sementara itu, banyak orang berpikir
pernikahan hanyalah persatuan antara suami dan istri, tapi nyatanya ada pihak
ketiga yang harus Anda berdua libatkan dalam pernikahan, yaitu Tuhan. Didalam
pernikahan, suami dan istri kedua-duanya harus lebih mengasihi Tuhan daripada kasih
mereka kepada satu sama lain.
Akan tetapi, seringkali kita menempatkan kasih atau
keinginan kita melebihi kasih kita kepada Tuhan. Kita berpikir bahwa kunci bagi
kebahagiaan pernikahan adalah dengan mengasihi pasangan dengan baik. Tapi Tuhan
memberitahu kita bahwa perintah pertama dan terutama adalah kasihilah Tuhanmu
dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap akal budimu dan
dengan segenap kekuatanmu. Ini berarti kita harus mengasihi Tuhan melebih kasih
kita kepada hal-hal lain yang ada di dunia ini.
Ketika kita lebih dahulu mampu mengasihi Tuhan, kita akan
bisa melihat cinta dengan sudut pandang yang berbeda, sehingga kita akan bisa
mencintai pasangan dengan cara yang lebih mendalam. Ketika kita memutuskan
untuk membuat hubungan dengan Tuhan sebagai prioritas utama, maka hal-hal lain secara
alami akan berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam sebuah literatur yang pernah dipublikasikan oleh Relevant
Magazine, Debra K. Fileta, seorang penasihat profesional dalam
pernikahan membagikan betapa pentingnya menikahi seseorang yang sangat mengasihi
Tuhan daripada ia mengasihi Anda, dan mengapa hubungan pribadi dengan Tuhan
harus dijadikan sebagai dasar utama dalam pernikahan.
Pertama-tama Fileta menceritakan tentang kehidupan pribadinya.
“Suami saya John sangat mengasihi Tuhan melebihi kasihnya kepada saya, dan
begitu pula sebaliknya saya sangat mengasihi Tuhan daripada kasih saya kepada
suami. Hal ini sudah berlangsung sejak awal kami menikah, dan saya berdoa
semoga kami tetap bisa seperti itu hingga kapanpun.”
Hubungan kita dengan Tuhan adalah sebuah hubungan yang
sangat sakral yang dapat memberkati kehidupan kita, sehingga kita juga bisa
menjadi berkat bagi orang lain. Fileta mengatakan, “Kita percaya bahwa ketika
kita memasuki sebuah hubungan dengan Tuhan, kita dapat dipenuhi dengan RohNya.
Roh inilah yang sangat kita butuhkan agar kita bisa memiliki kehidupan yang
sehat, imbasnya, kehidupan pernikahan yang sehat akan juga kita miliki.
Ketika kita berusaha lebih dahulu mengasihi Tuhan, maka hubungan
kita dengan pasangan akan berubah. Ini bukanlah hal yang mengejutkan mengingat
kasih Tuhan kepada kita yang sungguh sangat luar biasa. Oleh karena itu, janganlah
khawatir jika pasangan Anda lebih mengasihi Tuhan daripada dia mengasihi Anda,
sebab itu adalah hal yang sangat baik. Mengasihi Tuhan tidak akan memengaruhi kasih
yang kita bagikan kepada satu sama lain, tapi hal tersebut justru akan meningkatkannya.
Mengasihi Tuhan adalah pondasi yang setiap dari kita bisa letakkan demi kebahagiaan
bersama pasangan dalam kehidupan pernikahan.
Komentar
Posting Komentar