“Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada Tuhan, karena Ia
yang memelihara kamu.” Cuplikan kalimat di samping bukanlah sebuah isapan
jempol belaka, sebab ada kekuatan didalamnya
untuk membantu kita mengalahkan depresi dan kecemasan.
Para ilmuwan sedang mencari tahu apa yang terjadi pada tubuh
seseorang ketika sedang berdoa dan meletakkan segala beban hidup di hadapan
Tuhan. Bidang tersebut “neurothelogy” sebuah cabang dari ilmu
pengetahuan tentang saraf yang berkaitan dengan agama serta keyakinan,
menemukan bahwa ada perbedaan pada otak manusia ketika sedang berdoa atau
meditasi.
Andrew Newberg, seorang pakar neuroscientist di Universitas Pennsylvania telah memindai otak
orang-orang religius selama lebih dari 1 dekade terakhir. Dia menemukan bahwa bagian
otak yang bernama lobus pariental cenderung berwarna gelap saat mereka sedang
berdoa dan bermeditasi. Area otak tersebut memiliki hubungan erat dengan
informasi sensorik yang membantu seseorang menemukan kedamaian.
“Ketika seseorang kehilangan jati dirinya, merasa bimbang dan
melihat tidak ada harapan dalam hidup, maka lobus pariental justru
akan mengalami penurunan aktivitas secara drastis , jelas dr. Newberg. Namun, ketika
lobus
pariental otak berubah warna menjadi hitam, para peneliti melihat orang-orang
yang diteliti menunjukkan sebuah kesatuan dengan Tuhan dan alam semesta,
sehingga perasaan takut, kecemasan, dan depresi pun dengan sendirinya sirna.
Beberapa ilmuwan juga mencatat ada perubahan pola di dalam
otak orang-orang yang berdoa untuk jangka waktu yang singkat setiap hari. Ketika
doa mampu dijadikan sebagai kegiatan harian, hal tersebut ternyata mampu menyebabkan
perubahan sistemik di dalam otak. Ketika hal tersebut telah menjadi sebuah
kebiasaan, maka seseorang tidak akan lagi mengalami ketergantungan pada emosi
berdasarkan rasa takut seperti kecemasan ataupun depresi. Pada saat seseorang
sedang berdoa, ia akan merasakan ketergantungan kepada Tuhan dan keinginan untuk
membiarkan Tuhan mengendalikan hidupnya.
Sayangnya, seringkali seseorang mencoba untuk mengendalikan
hidup mereka, melalui kehendak mereka sendiri untuk membuat sesuatu berjalan
sesuai dengan rencana mereka. Tapi sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, kita
perlu percaya bahwa Tuhan membuat segala sesuatu berdasarkan rencanaNya. Ada
banyak orang mengalami depresi berada di dalam ruang dimana rasa takut menjadi
fokus utama mereka. Namun, ketika kita menerima rencanaNya, semua ketakutan,
kecemasan dan stres menghilang. Kita akan mulai merasakan sukacita atas rencana
Tuhan.
Kemampuan berdoa untuk menghilangkan kecemasan dan depresi
hanya bisa terjadi ketika hubungan kita dengan Tuhan berjalan baik. Ketika kita
percaya akan kasih karunia Tuhan dan mempercayaiNya untuk menangani kebutuhan
kita, kita akan selalu dijauhkan dari stress serta kekhawatiran hidup. Ada kekuatan didalam doa untuk mengubah tidak hanya keadaan tapi juga mengubah kepribadian seseorang. Ketika kita berada di hadirat Tuhan, kita bisa meletakkan beban hidup kita di hadapanNya, sebab ada tertulis, “Mendekatlah kepada Tuhan dan Ia akan mendekat kepadamu.”
kita, kita akan selalu dijauhkan dari stress serta kekhawatiran hidup. Ada kekuatan didalam doa untuk mengubah tidak hanya keadaan tapi juga mengubah kepribadian seseorang. Ketika kita berada di hadirat Tuhan, kita bisa meletakkan beban hidup kita di hadapanNya, sebab ada tertulis, “Mendekatlah kepada Tuhan dan Ia akan mendekat kepadamu.”

Komentar
Posting Komentar