Langsung ke konten utama

Tanpa sadar, mungkin Anda seringkali melakukan 'Doctor Shopping'. Apa sih itu?

  • Mempertahankan kesehatan anak menjadi PR besar orangtua setiap hari. Untuk itu, orangtua harus memastikan kebutuhan anak akan kasih sayang, tempat tinggal yang layak dan makanan bergizi selalu terpenuhi. Namun, datangnya penyakit memang tidak bisa ditebak, tatkala anak jatuh sakit berbagai macam cara pasti akan dilakukan untuk mengupayakan kesembuhannya.
    Saat anak sakit orangtua sebetulnya tidak perlu terlalu khawatir, sebab rasa khawatir yang berlebihan justru menempatkan anak dalam situasi berbahaya. Salah satu kebiasaan buruk orangtua yang perlu segera diubah saat menghadapi anak sakit adalah "Doctor Shopping". Doctor shopping merupakan usaha orangtua untuk mengupayakan kesembuhan anak dengan mengunjungi lebih dari satu dokter.
  • Mengapa Doctor Shopping berbahaya?

    Sri Mulatsih, pakar kesehatan dari Universitas UGM, Republika, 17/02/2007, mengatakan, "Kebiasaan Doctor Shopping menurutnya lebih dilatarbelakangi oleh aspek psikologis para orangtua. Orangtua kerap kali merasa cemas ketika si anak tak kunjung sembuh padahal sudah dibawa berobat ke dokter. Padahal kenyataannya, orangtua tidak menyadari bahwa waktu yang dibutuhkan tubuh untuk menyembuhkan diri dari penyakit membutuhkan proses dan kadang memakan waktu hingga berhari-hari lamanya."
    Contoh: Pada hari pertama anak sakit orangtua segera membawanya berobat ke dokter A, hanya saja pada hari kedua si anak tidak kunjung sembuh, lalu orangtua berinisiatif membawanya berobat ke dokter B. Masih belum puas dengan kondisi yang dialami si anak, maka orangtua pada hari ketiga membawanya berobat ke dokter C dan akhirnya menunjukkan hasil yang memuaskan.
    Di sinilah letak kesalahan orangtua yang tidak disadari, yang terjadi sebenarnya adalah siklus penyakit yang sedang diderita si anak membutuhkan waktu selama 3 hari untuk proses penyembuhan. Sayangnya, orangtua terlanjur mensugesti dirinya bahwa dokter C yang terbaik, padahal yang terjadi hanyalah ketidaksabaran orangtua ingin segera melihat buah hatinya sehat seperti sedia kala.
  • Kapan waktunya ganti dokter anak?

    Orangtua perlu bersabar ketika menghadapi anak sakit, pengobatan yang diberikan oleh dokter anak sebaiknya dilakukan hingga tuntas untuk melihat perkembangannya. Namun demikian, ada beberapa alasan bisa Anda pertimbangkan jika betul-betul ingin ganti dokter. Dilansir dari WebMD, berikut beberapa diantaranya:
  • 1. Komunikasi yang tidak berjalan baik

    Orangtua dan dokter anak harus memiliki komunikasi yang baik, orangtua berhak memperoleh informasi yang benar berkaitan dengan penyakit yang diderita oleh anaknya. Dokter anak yang baik biasanya akan melakukan pemeriksaan secara detail, tetapi jika ternyata dokter buru-buru mendiagnosa sebaiknya Anda mencari dokter lain sebagai pembanding.
  • 2. Hilang kepercayaan terhadap dokter

    Setiap dokter anak memiliki kebijakan mereka masing-masing berkaitan dengan pemberian obat kepada pasiennya. Namun, jika menemukan dokter anak Anda memberikan obat dengan dosis tinggi melampaui usia buah hati Anda, maka Anda bisa memutuskan hubungan dengan dokter tersebut dan segera mencari dokter yang baru.
  • 3. Layanan yang kurang memuaskan

    Tempat yang nyaman dan layanan memuaskan merupakan bagian penting dalam upaya perawatan medis untuk buah hati Anda. Jangan segan untuk mencari faskes lain jika menjumpai tempat berobat yang Anda kunjungi tidak memiliki standar kebersihan yang memadai, ketersediaan obat-obatan minim dan etos kerja petugas medis serta karyawannya tidak profesional.
  • 4. Manajemen yang buruk

    Antri karena banyaknya pasien yang berobat masih bisa dimaklumi, tetapi hal ini sebetulnya bisa dihindari jika faskes memiliki manajemen kelola yang baik. Selain itu, ribetnya birokrasi dan lambatnya layanan bisa menjadi pertimbangan Anda untuk menggantinya dengan yang baru.
    Semua keputusan ada di tangan Anda. Namun, demi kesehatan anak sebaiknya jangan pernah coba-coba. Orangtua perlu memiliki keyakinan kuat dokter mana yang mampu memberikan layanan secara optimal. Bersabarlah, biarkan hingga pengobatan yang diberikan selesai dan menunjukkan hasil memuaskan.
  • Sumber: https://keluarga.com/4996/tanpa-sadar-mungkin-anda-seringkali-melakukan-doctor-shopping-apa-sih-itu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya belajar, karena saya...

Saya belajar, karena saya... Saya belajar, bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain mencintai saya… Saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang saya cintai… Saya belajar, bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya… Saya belajar, bahwa orang yang saya kira adalah orang yang jahat, justru adalah orang yang membangkitkan semangat hidup saya serta orang yang begitu perhatian pada saya…. Saya belajar, bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh walau dipisahkan oleh jarak yang jauh. Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati… Saya belajar, bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak mencintai saya…. Saya belajar, bahwa sebaik-baiknya pasangan itu, mereka pasti pernah melukai perasaan saya, dan untuk itu saya harus memaafkannya…. Saya belajar, bahwa saya harus belajar mengampuni diri sendiri dan oranglain, kalau tidak mau ...

Momen-momen paling 'WOW' ketika menjadi orangtua baru

Menikah dan kemudian memiliki anak menjadi harapan besar setiap orang, sebab dengan hadirnya seorang anak hidup akan terasa lebih lengkap dan memiliki arah tujuan yang jelas. Inilah yang terjadi dalam kehidupan saya, tak lama setelah menikah Tuhan benar-benar mengabulkan permohonan kami, dalam waktu dekat kami akan segera menjadi orangtua. Kini, seorang putra telah lahir di tengah-tengah rumah tangga kami, bayi yang sehat dan menggemaskan, kami benar-benar dibuat jatuh cinta oleh kehadirannya. Melalui artikel ini saya ingin berbagi pengalaman kepada Anda momen-momen paling membahagiakan menjadi orangtua baru. Bagi Anda para orangtua mungkin hal ini tidak terlalu menarik, tapi bagi calon orangtua baru semoga artikel ini makin membuat Anda penasaran dan lebih bersemangat menanti kehadiran buah hati Anda. 1. Mengantar istri periksa sebulan sekali Hampir tiap awal bulan saya terpaksa meminta izin dari tempat kerja untuk mengantar istri memeriksakan kehamilannya. Ini merupakan pe...

7 cara terbaik memulai hari dengan positif

Letih, lesu, badan lemas dan kurang bertenaga, pernahkah Anda mengalami hal tersebut? Pernahkah Anda memikirkan cara bagaimana supaya kejadian tersebut tidak terjadi berulang kali, setiap hari? Salah satu cara paling sederhana untuk mengatasi perasaan tersebut adalah dengan menanamkan sugesti positif dalam pikiran sebelum mengawali hari. Ini penting, ibarat sebuah mesin, tubuh butuh melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum diajak memulai beraktivitas. Nah, berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan di pagi hari. Semoga dengan rutin melakukannya, maka rasa letih, lesu, badan lemas, dan kurang bertenaga tidak lagi Anda rasakan. 1. Berdoa Bangun tidur dan bisa menghirup napas di pagi hari merupakan karunia besar dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Atas kasih dan kemurahan-Nya ini, bersyukurlah selalu dengan memulai hari lewat doa. Lakukan hal ini dengan sukacita sebagai kewajiban, dan bukan sebagai kebiasaan maupun keterpaksaan. 2. Olahraga ringan Tinggal di perkotaa...