-
Sebagai seorang guide saya telah melihat banyak hal menarik berkaitan dengan pasangan pelancong dari seluruh dunia. Saya belajar banyak dari mereka tidak hanya bahasa, tapi juga budaya dan terlebih lagi bagaimana cara mereka menyelesaikan sebuah masalah secara bersama-sama.Ada banyak hal positif yang bisa dipelajari oleh seseorang ketika melakukan perjalanan, apalagi jika ditemani oleh pasangan terkasih. Maka dari itu, berikut adalah 9 alasan mengapa pasangan yang hobi traveling jauh lebih bahagia.
1. Lebih kompak
Selama dalam perjalanan kekompakan adalah unsur utama yang tiap-tiap orang wajib miliki, melalui kekompakan maka perjalanan jauh sekalipun akan terasa sangat menyenangkan. Bagi para pasangan yang telah menikah, kekompakan ini tentu memiliki manfaat tersendiri dalam rumah tangga, melalui kekompakan segala masalah yang dihadapi pasti akan lebih mudah untuk diselesaikan.2. Lebih peduli
Pernah satu hari saya mengantar salah seorang tamu hotel yang tiba-tiba jatuh sakit, saya melihat bagaimana pasangannya begitu sangat peduli dan mendampinginya dengan penuh kasih. Di sinilah pelajaran berharga tersebut, ketika berada jauh dari keluarga dan tidak memiliki sanak saudara dekat, maka kasih dan kepedulian dari pasangan dapat membuat seseorang tetap merasa nyaman.3. Berani dan penuh percaya diri
Di negara orang dengan tradisi, budaya dan bahasa yang jauh berbeda saya melihat tidak ada sedikit pun perasaan khawatir dari mereka, tetapi sebaliknya mereka justru sangat berani dan penuh percaya diri. Keberanian dan rasa percaya diri semacam ini tentu sangat bermanfaat dalam kehidupan rumah tangga, melalui keberanian dan rasa percaya diri masing-masing pasangan akan mampu membimbing keluarga ke arah yang lebih baik.4. Mampu menyelesaikan masalah dengan lebih baik
Kehidupan pernikahan ibarat perjalanan panjang yang penuh dengan lika-liku, hal inilah yang saya pelajari dari para pelancong tersebut. Saya melihat setiap ada permasalahan yang menghambat rata-rata dari mereka mampu menyelesaikannya dengan baik, semisal pernah ada salah satu pasangan pelancong kehilangan paspor dan rekannya mampu menghubungi pihak kedutaan terkait sehingga mereka berhasil pulang ke negara asal dengan lancar.5. Penuh dengan wawasan
Suatu hari saya pernah mengantar sepasang suami istri yang ternyata sedang dalam perjalanan keliling dunia, mereka berdua telah mengunjungi lebih dari 10 negara dan merasa takjub dengan tempat-tempat yang mereka kunjungi. Bagi mereka, keunikan yang dimiliki oleh masing-masing daerah di bumi semakin menambah wawasan mereka dan membuat mereka jadi lebih rendah hati.6. Mampu mengelola keuangan dengan baik
Meskipun bukan berasal dari kalangan keluarga berada, salah seorang wisatwan yang akhirnya menjadi sahabat saya, Hans dan Kimberlly asal Kanada, mereka mengaku harus menabung lebih dari 3 tahun agar bisa mengunjungi Indonesia. Hal ini tentunya membutuhkan komitmen serta kerja keras. Setibanya di Indonesia mereka lebih memilih menjadi pelancong backpacker agar tetap bisa menghemat pengeluaran.7. Fisik lebih sehat dan kuat
Perjalanan jauh mengunjungi daerah dengan iklim yang berbeda mengharuskan seseorang harus betul-betul memiliki kondisi fisik yang kuat dan prima. Inilah yang saya alami dengan para pelancong dari berbagai belahan di dunia, rata-rata mereka memiliki kondisi tubuh yang bugar.8. Belajar saling memercayai satu sama lain
Dalam perjalanan setiap pasangan bisa belajar untuk saling memercayai satu sama lain, hal ini penting sebab melalui rasa percaya dapat menjauhkan seseorang dari segala macam keraguan dan pikiran buruk.9. Saling melindungi satu sama lain
Ketika berada di sebuah daerah baru mereka bisa belajar untuk saling melindungi satu sama lain, cara ini bisa membuat rasa cinta di antara pasangan semakin meningkat.Tentunya masih ada banyak alasan lain yang bisa membuat seseorang bahagia dengan melakukan perjalan bersama pasangan. Alih-alih berdiam diri di rumah atau melakukan rutinitas harian yang monoton, mengapa tidak merencanakan perjalanan bersama rekan terkasih kita mulai saat ini.
Saya belajar, karena saya... Saya belajar, bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain mencintai saya… Saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang saya cintai… Saya belajar, bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya… Saya belajar, bahwa orang yang saya kira adalah orang yang jahat, justru adalah orang yang membangkitkan semangat hidup saya serta orang yang begitu perhatian pada saya…. Saya belajar, bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh walau dipisahkan oleh jarak yang jauh. Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati… Saya belajar, bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak mencintai saya…. Saya belajar, bahwa sebaik-baiknya pasangan itu, mereka pasti pernah melukai perasaan saya, dan untuk itu saya harus memaafkannya…. Saya belajar, bahwa saya harus belajar mengampuni diri sendiri dan oranglain, kalau tidak mau ...









Komentar
Posting Komentar